MENU

FLASH

Minggu, 01 Desember 2013

Penelitian Ilmiah Meningkatkan Hasil Panen Tanaman Jagung di Margomulyo dengan Pemberian Kompos Kotoran Sapi

Meningkatkan Hasil Panen Tanaman Jagung di Margomulyo dengan Pemberian Kompos Kotoran Sapi




Nama kelompok :
*       Agung Wahono (01)
*       M. Nur Saifudin (22)
*       Qhafidz Bachtiar (27)
*       Dwi Cahyono (10)
*       Widodo (33)
*       Yatma Siswanto (34)
*       Bayu  Onggo Baskoro (07)





MULTIMEDIA
SMK NEGERI MARGOMULYO
DINAS PENDIDIKAN BOJONEGORO
2013



                                                             
BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
      Perubahan zaman telah membuat manusia menjadi serakah. Manusia seolah-olah ingin mencari sesuatu yang instant. Namun manusia tidak berfikir tentang dampak yang akan terjadi dimasa yang akan datang . Jika hal itu dibiarkan dikhawatirkan akan ber dampak buruk pada lingkungan. Di sini kami akan memberikan penjelasan tentang pengaruh kompos pada tanaman jagung juga peningkatan hasil panen setelah menggunakannya.

      Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jagung )

       Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
         Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos ) 
         Berdasarkan kondisi tersebut kami menyusun karya ilmiah yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Panen Tanaman Jagung di Margomulyo Dengan Pemberian Kompos Kotoran Sapi “ agar dapat memberikan informasi tentang  penggunaan kompos pada tanaman jagung.
                       
     B.     Rumusan Masalah
1.        Bagaimana meningkatkan hasil panen tanaman jagung kuning di Margomulyo?
2.        Bagaimana peranan kompos pada tanaman jagung kuning ?
    
     C.     Tujuan Penelitian
       Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman jagung .
2.      Kami ingin mengetahui bagaimana pupuk kompos dapat mempengaruhi  pertumbuhan tanaman jagung.

     D.     Manfaat Penelitian
          Dilihat dari aspek teoteris kompos ternyata tidak berdampak negatif pada lingkungan. Sedangkan dilihat dari aspek praktis kompos merupakan pupuk yang murah atau bahkan bisa membuat sendiri sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakannya.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


     Cara Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi - Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.
      Bahan Dasar Pembuatan Kompos dari Kotoran Sapi. Pada proses pembuatan pupuk kompos yang menggunakan limbah dari kotoran sapi yang merupakan proses pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik ini menggunakan bahan dasar kotoran sapi yaitu 80-83%, serbuk gergaji ( bisa sekam, jerami padi ) yang banyaknya berkisar 50 %, bahan pemacu mikroorganisme 0,25%, abu sekam 10% dan kalsit atau kapur 2% dan kotoran sapi 45%. Proses Pembuatan Kompos dari Kotoran Sapi
     Tempat pembuatan adalah sebidang tempat yang beralaskan tanah dan dibagi menjadi 4 bagian sesuai denagan ukuran tempat tersebut, pertama kotoran sapi diambil dari kandang dan dtiriskan selama satu minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai kurang lebih 60%, kemudian kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut dipindahkan ke suatu tempat pembuatan kompos dan di beri serbuk gergaji atau bahan yang sejenis seperti sekam,jerami dll, serta abu, kalsiat/kapur dan stardec sesuai dengan dosis. Selanjutnya semua bahan dasar dicampur kemudian di aduk secara merata.Setelah satu minggu ditempat pertama, tumpukkan dipindahkan ke tempat ke dua dengan cara di aduk secara merata untuk menambah suplai oksigen, pada tahap ini di harapkan terjadi peningkatan suhu hingga mencapai 70 derajat celcius untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga pupuk kompos yang dihasilkan dapat bebas dari biji gulma.  

Manfaat  Kompos
Kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan
kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang  pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu
tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan,lebih berat, lebih segar,dan enak
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi:
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas jerap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan
Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya:
limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, limbah
peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut.
Pupuk Kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman. http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/53-pupuk/141-unsur-hara-pupuk)

Category Archives: Benih Jagung Herbisida

Setelah beberapa waktu Pioneer tidak mengeluarkan produk P11. Mulai awal 2013 Pioneer mengeluarkannya lagi, berikut deskripsi Jagung Varietas P11
Nama Varietas : P11
SK : 774/kpts/tp.240/6/99 tanggal 22 Juni tahun 1999
Tahun : 1999
Tetua : F1 dari silang tunggal (single cross) antara M30A55 dengan F30A55.M30A55 dan F30A55 adalah galur murni tropis yang dikembangkan oleh Pioneer Hi-Bred (Thailand)Co.,Ltd
Rataan Hasil : 10-12 ton/ha
Potensi Hasil : 7.66 ton/ha
Pemulia : PT.Pioneer Hibrida Indonesia
Golongan : Hibrida silang tunggal
Umur : 50% polinasi 56-57 hari
None : 50% rambut : 57-68 hari
None : Masak fisiologis : 96 hari(600m dpl)
Batang : Besar dan sangat kokoh
Warna batang : Hijau
Tinggi tanaman : 227 cm
Daun : Tegak dan sempit
Warna daun : Hijau tua
Keragaman tanaman : Sangat seragam
Perakaran : Sangat baik
Kerebahan : Tahan rebah
Bentuk malai : Tegak, besar dan terbuka
Warna sekam : Hijau
Warna anthera : Kuning
Warna rambut : Putih
Tongkol : Panjang dan silindris
Kedudukan tongkol : Di pertengahan tinggi tanaman (101 cm)
Klobot : Mutiara
Bentuk biji : Mutiara
Warna biji : Oranye
Baris biji : Lurus dan rapat
Bobot 1000 biji : 278 gram
Jumlah baris biji/tongkol : 14-16 baris
Kandungan nutrisi : 5.3% minyak, 10,2% protein dan 71,5 tepung
Ketahanan terhadap penyakit : Tahan terhadap karat daun, agak rentan terhadap hawar daun H.turcicum, busuk tongkol Diplodia, busuk batang Pythium, dan rentan terhadap bulai dan busuk batang bakteri
Daerah adaptasi : Beradaptasi pada daerah dengan tingkat serangan rendah
Pengusul : PT.Pioneer Hibrida Indonesia
Harga : Rp. 66.000,00 (http://udsumberjayatani.wordpress.com/category/jagung/benih-jagung-herbisida/)




HIPOTESIS
   “ Adanya perbedaan yang menonjol pada tanaman jagung yang diberi pupuk kompos, dimana yang diberi pupuk kompos tampak lebih hijau/subur dari pada jagung yang tidak sama sekali diberi pupuk.”

IDENTIFIKASI VARIABEL
1. Variabel kontrol meliputi  : media tumbuh,  jenis bibit, jumlah air.
2. Variabel bebas  meliputi    :  suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
3. Variabel terikat  meliputi : jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman.
MEMILIH ALAT DAN BAHAN YANG AKAN DIGUNAKAN
Alat     : Cangkul, semprot air untuk menyiram tanaman
Bahan  : Beberapa bibit tanaman  jagung, tanah, dan kompos

MENENTUKAN  LANGKAH KERJA
 Waktu                                          : Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 1 september sampai 20 desember 2013
 Tempat                                         : Percobaan ini dilaksanakan di Margomuyo
 Perlengkapan yang harus dibawa : Kertas dan spidol

 Cara kerja
1.    Pilihlah bibit tanaman  jagung  yang  untuk ditanam
2.    Siapkanlah 2 petak  ladang yang akan ditanami
3.    Berilah papan pada setiap ladang yaitu ladang 1 untuk ladang  yang diberi kompos dan yang satu ladang 2 yang tidak diberi kompos
4.    Tanamlah bibit jagung tadi pada setiap ladang sama banyak
5.     Siramilah kedua ladang tersebut dengan jumlah air yang sama banyak      (secukupnya) secara  rutin setiap pagi dan sore.
6.    Amatilah pertumbuhan jagung pada ladang tersebut dan masukkan data-data yang ada pada tabel yang sudah disediakan.


  MENENTUKAN POPULASI DAN SAMPEL
  
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tanaman jagung yang ada pada ladang , sedangkan sampelnya adalah sebatang jagung yang mewakili masing-masing  petak ladang.

MENETAPKAN CARA MENGANALISIS DATA

-Tabel Pengamatan
Tabel 1 ( di beri kompos )

NO
TANGGAL DAN BULAN
TINGGI BATANG(CM)
JUMLAH DAUN
KEADAAN TANAMAN
1.
1 sept 2013



2.
11 sept 2013



3.
21 sept 2013



4.
 1 okt 2013



5.
11 okt2013



6.
21 okt 2013



7.
31 okt 2013



8.
10 nop 2013



9.
20 nop 2103



10.
30 nop 2013



11.
10 des 2013



12.
     20 des 2013



           
     Tabel 2 ( tidak di beri kompos )

NO
TANGGAL DAN BULAN
TINGGI BATANG(CM)
JUMLAH DAUN
KEADAAN TANAMAN
1.
1 sept 2013



2.
11 sept 2013



3.
21 sept 2013



4.
 1 okt 2013



5.
11 okt2013



6.
21 okt 2013



7.
31 okt 2013



8.
10 nop 2013



9.
20 nop 2103



10.
30 nop 2013



11.
10 des 2013



12.
    20 des 2013



































DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar